SEJARAH PENEMUAN SEL
Penemuan
mikroskop oleh A.Leeuwenhoek telah banyak membantu para ahli dalam
kegiatan penelitiannya. Robert Hooke seorang ilmuwan Inggris pada
pertengahan abad XVIII, dengan memanfaatkan mikroskop, berhasil menjadi
orang pertama yang melihat adanya ruang-ruang kecil yang dibatasi
dinding-dinding pada irisan jaringan tumbuhan. Ruang-ruang kecil ini
dinamakan Cella (sel). Dengan penemuan sel oleh Robert Hooke, para ahli
mulai tertarik, apalagi setelah diketahui bahwa bagian yang penting dari
sel tidak hanya dinding selulosa yang dilihat Robert Hooke, tetapi
meliputi isi sel tersebut.
Dua abad
kemudian, yaitu pada permulaan abad XIX, Johannes Parkinye
memperkenalkan istilah “protoplasma” untuk cairan yang terdapat dalam
sel hidup. Pada tahun yang sama, Matthias Schleiden seorang ahli botani
dan Theodor Schwann ahli Zoologi merumuskan suatu generalisasi yang
kemudian berkembang menjadi “teori sel”, bahwa sel adalah unit
struktural dan fungsional dari semua organisme, unit dasar yang
mempunyai semua ciri khas makhluk hidup.
Suatu penegasan lagi dikemukakan oleh Rudolf Virchow yang mengatakan Omnis Cellula-Cellula yang
artinya bahwa semua sel berasal dari sel pula. Dengan demikian, sel
merupakan unit pertumbuhan pada makhluk hidup sehingga, menurut August
Weismann, nenek moyang makhluk hidup dapat ditelusuri.
Beberapa
ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan
kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya
teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk
mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi,
antara lain seperti berikut.
- Robert Hooke (1635-1703)Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
- Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
- Robert BrownPada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
- Felix Durjadin dan Johannes PurkinyePada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
- Max Schultze (1825-1874)Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
- sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
- sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
- sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
- sel merupakan unit hereditas.
Beberapa
teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir
semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
LIKE M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar